*Kudu mangkel aku...
Haduh, ada apalagi ini??
Kenapa dia tiba-tiba manggil aku “kakak”??
Hey, aku ini orang jawa, kamu panggil aku ‘mbak’ aja, udah berapi-api hati ini... dan kenapa sekarang jadi ‘kakak’? Jadi berasal dari Indonesia bag. Timur nih...
Jujur, aku tak suka sekali. Oke deh, aku sudah mulai terima kamu panggil ‘mbak’, tapi ati iki mangkel pol nek kowe nyeluk aku ‘kakak’.
Bagiku, sebutan kakak berasa dalam suasana pramuka yang penuh kesenioritasan. Dan aku pun amat canggung ketika aku memasuki kota ini dengan memanggil para kakak kelas atau lebih tepatnya senior dengan panggilan “kak”.
Betapa sangat tidak nyamannya aku memanggil ‘kak’. Apalagi ada senior aku yang sejak awal kenalan nggak mau dipanggil ‘mbak’ dan meminta dipanggil ‘kak’.
Ok. Aku mulai terbiasa memanggil para seniorku dengan sebutan ‘kak’. Bahkan kakak kelasku waktu SMA, yang biasa ku panggil ‘mas’ kini harus ku panggil ‘kak’, dengan nada yang aneh tentunya.
Well, yang jadi permasalahan saat ini, kenapa dia manggil aku kak sih??? Kita ini satu angkatan, umur kita beda cuma berapa bulan. Tapi kenapa?
“Mungkin lo nggak ngerasa. Dan mungkin itu udah jadi kebiasaan lo. Itu hasil pengamatan gue, karena gue sering dengerin sedikit pembicaraan lo ama nyokap lo dengan panggilan yang tidak konsisten. Kadang manggil ‘ibuk’ kadang ‘mama’.”
Ini hal sepele. Tapi hati, telinga, rasa ga bisa dibohongin. Telingaku panas kalau kau panggil aku ‘kak’, bahkan kalau perlu adik kelas tingkat 1 besok manggil aku ‘mbak’ aja, karena berasa lebih akrab, kekeluargaan, dan tidak berasa kesenioritasan.
Dan bagi kalian yang seumuran denganku , tak perlu lah memanggilku ‘mbak’ apalagi ‘KAK’. TERIMA KASIH. Telinga ini cukup panas untuk mendengarnya.
(*semua berawal dari hal2 yang sepele. Kalau kalian menganggap tulisan ini sesuatu yang sepele, tak masalah bagiku. Tapi inilah aku. Ini budayaku. )
*Kudu mangkel aku...
Haduh, ada apalagi ini??
Kenapa dia tiba-tiba manggil aku “kakak”??
Hey, aku ini orang jawa, kamu panggil aku ‘mbak’ aja, udah
berapi-api hati ini... dan kenapa sekarang jadi ‘kakak’? Jadi berasal dari
Indonesia bag. Timur nih...
Jujur, aku tak suka sekali. Oke deh, aku sudah mulai terima
kamu panggil ‘mbak’, tapi ati iki mangkel pol nek kowe nyeluk aku ‘kakak’.
Bagiku, sebutan kakak berasa dalam suasana pramuka yang
penuh kesenioritasan. Dan aku pun amat canggung ketika aku memasuki kota ini
dengan memanggil para kakak kelas atau lebih tepatnya senior dengan panggilan
“kak”.
Betapa sangat tidak nyamannya aku memanggil ‘kak’. Apalagi ada senior aku yang sejak awal kenalan
nggak mau dipanggil ‘mbak’ dan meminta dipanggil ‘kak’.
Ok. Aku mulai terbiasa memanggil para seniorku dengan
sebutan ‘kak’. Bahkan kakak kelasku waktu SMA, yang biasa ku panggil ‘mas’ kini
harus ku panggil ‘kak’, dengan nada yang aneh tentunya.
Well, yang jadi permasalahan saat ini, kenapa dia manggil
aku kak sih??? Kita ini satu angkatan, umur kita beda cuma berapa bulan. Tapi kenapa?
“Mungkin lo nggak
ngerasa. Dan mungkin itu udah jadi kebiasaan lo. Itu hasil pengamatan gue,
karena gue sering dengerin sedikit pembicaraan lo ama nyokap lo dengan
panggilan yang tidak konsisten. Kadang manggil ‘ibuk’ kadang ‘mama’.”
Ini hal sepele. Tapi hati, telinga, rasa ga bisa dibohongin.
Telingaku panas kalau kau panggil aku ‘kak’, bahkan kalau perlu adik kelas
tingkat 1 besok manggil aku ‘mbak’ aja, karena berasa lebih akrab,
kekeluargaan, dan tidak berasa kesenioritasan.
Dan bagi kalian yang seumuran denganku , tak perlu lah
memanggilku ‘mbak’ apalagi ‘KAK’. TERIMA KASIH. Telinga ini cukup panas untuk
mendengarnya.
(*semua berawal dari hal2 yang sepele. Kalau kalian
menganggap tulisan ini sesuatu yang sepele, tak masalah bagiku. Tapi inilah
aku. Ini budayaku. )
2 komentar:
hmmm...
knapa segitu ga maunya sih mi dipanggil mbak atau kak?????
masalahnya ini yang manggil adalah orang yang cuma beberapa bulan lebih muda dari gw, dan orang ini pikirannya jauh lebih dewasa dari gue. so, i don't like it. sekarang gini dh, lo mau ga, gw panggil ka Anggun...???
Posting Komentar