Pada waktu itu aku sempat menulis “Inilah Budayaku”. Aku tak sadar jikalau aku tlah salah menulis itu. Dan kini aku pun menyadarinya. “Inilah Budayaku.” Tak ada yang salah, tapi rasanya ada yang kuran dari 2 kalimat itu. Dimana kelanjutan “dan begitulah Budayamu”.
Tulisan kemarin benar-benar menunjukkan keegoisanku. Harusnya aku juga harus tahu bagaimana budaya orang disana. Dan malam ini aku pun tahu akan hal itu, dimana engkau begitu menghormati orang yang lebih tua darimu. Bahkan kau selalu sungkan padaku. Sungguh bagus sekali. Namun, agaknya berbeda dengan kepriadianku. Inginku bisa lebih akrab denganmu, karena jika kamu merasa sungkan padaku, aku pun juga akan sungkan padamu...
0 komentar:
Posting Komentar