RSS

aku????


Berbicara mengenai kelemahan dan kelebihan seseorang, pastilah kita tak dapat menilai diri kita sendiri. Tentu butuh orang lain untuk menilai seperti apakah kita?
Akan tetapi, jikalau kau menyuruhku untuk menceritakan aku ini seperti apa, maka aku akan menjawab aku adalah seorang yang pendiam. Mungkin orang yang mengenalku akan menyetujui jawabanku itu.
Pendiam. Diamku bukan diam seperti orang yang gagal ujian. Bukan diam seperti orang putus cinta. Bukan pula diam seperti orang yang gagal dalam pemilu. Dalam diam ku berpikir. Dalam diam ku menganalisis. Mungkin kalian, orang-orang yang sekedar mengenalku, yang hanya berstatus “oh, dia temanku” tak akan mengerti bagaimana aku yang sesungguhnya. Mungkin mereka akan menganggap aku culun, aneh, dan bahkan akan menyebutku gila karena setiap bertemu orang aku hanya melempar senyum, tanpa ada kata yang terucap dari mulut ini.
Aku tak peduli apa yang kalian pikirkan tentang aku. Karena beginilah aku. Kalau saja aku bisa bernegoisasi dengan Tuhan sebelum aku dilahirkan, aku pun meminta kesempurnaan dari setiap bulir-bulir kehidupanku. Kesempurnaan fisik, kesempurnaan batin. Namun, itu hanya sekedar khayalan yang tak berguna karena pada kenyataannya, Tuhan telah menciptakan aku seperti  ini. Kalau saja negoisasi itu bisa terlaksana dan setiap orang berhak akan hal itu, pasti tidak ada orang ‘tuna’ di dunia yang sebenarnya begitu kecil di hadapanNya ini. Tak ada orang yang sakit hati karena dihina sesamanya, dan tentu tak kan ada air mata yang tertetes sia-sia.
Kembali ke diriku.
Aku yakin kalian, orang yang benar-benar dekat denganku, orang-orang yang sudah menganggap aku saudara, dan orang yang belum mengenalku lama namun tlah mencurahkan segala tentangnya kepada, kalian akan mengerti bagaimana aku sebenarnya. Mungkin kalian terganggu dengan sikap pendiamku serta sifat ketertutupanku ini. TERIMA KASIH sangat kalian selalu di sampingku dengan segala keterbatasanku ini. Ku berharap kalian adalah orang-orang yang selalu memberiku motivasi untuk berubah menjadi yang lebih baik.
Tak ingin aku mengumbar apa yang menurutku baik yang ada pada diriku ini, karena memang tak sepantasnya. Aku hanya makhluk-Nya dengan segala keterbasannya. Tapi akhir-akhir ini, bukan, sudah sejak lama, aku mengamati diriku sendiri. Entah mengapa ketika berjalan dengan teman-teman, aku selalu berjalan di barisan paling akhir. Semisal bertiga, di gang yang tak terlalu lebar, aku selalu menempatkan diri berjalan di belakang dan dua orang sahabatku di depan. Ketika bergerombol banyak pun aku lebih suka berjalan di belakang. Aku tak tahu ini berhubungan dengan sifatku aku tidak. Tapi yang jelas, “Aku lebih suka kau sakiti daripada ku harus menyakitimu. Kau boleh sakiti aku, asalkan kau tak merasa terganggu akan kehadiranku. Yang perlu kau tahu,  aku punya hati, aku punya rasa. Sekejam-kejamnya kau sakiti aku, kau pasti tahu batasannya.”
Lagi-lagi aku tak tahu. Mengapa ku tulis ini. Tulisan yang sebenarnya tak perlu kau tulis ketika kau menginginkan seorang sahabat sejati.  Tak perlu kau ceritakan siapa sebenarnya dirimu karena sahabat sejati akan jauh lebih mengertimu dari sekedar yang kau tulis. Ia akan terimamu tak peduli kau di mata orang seperti apa. Yang jelas tulisan ini hanya sekedar penjelas bahwa ini lah aku di mataku. Semoga kalian yang hanya sekedar siapa aku secara fisik akan tahu sebenarnya siapa aku. Dan kalian yang sudah ku anggap saudara bisa semakin mencintai aku seperti aku mencintai kalian.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

maaf


Pada waktu itu aku sempat menulis “Inilah Budayaku”. Aku tak sadar jikalau aku tlah salah menulis itu. Dan kini aku pun menyadarinya.  “Inilah Budayaku.” Tak ada yang salah, tapi rasanya ada yang kuran dari 2 kalimat itu. Dimana kelanjutan “dan begitulah Budayamu”.
Tulisan kemarin benar-benar menunjukkan keegoisanku. Harusnya aku juga harus tahu bagaimana budaya orang disana. Dan malam ini aku pun tahu akan hal itu, dimana engkau begitu menghormati orang yang lebih tua darimu. Bahkan kau selalu sungkan padaku. Sungguh bagus sekali. Namun, agaknya berbeda dengan kepriadianku. Inginku bisa lebih akrab denganmu, karena jika kamu merasa sungkan padaku, aku pun juga akan sungkan padamu...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Ues Males...

sakjane au es males nulis ng blog iki. alasane simpel, perkara diwaca wong sing ra takkarepke maca. jengkel banget. nyebahi. tapi piye neh??? apa iya blog iki kosong padahal uneg-uneg terus teka.
hah. ra urus lah, dekne berpikiran kepiye? terserah, sak karepmu.
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaAAAAAArghhghghh............

haa,,,,
pengen baliiiiiiiiiiiiii....!!!!!!
au mulai eneg ro sekabehane............
ihhh.....


(astaghfirullah hal 'adzim)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

kakak??? ish...


*Kudu mangkel aku...
Haduh, ada apalagi ini??
Kenapa dia tiba-tiba manggil aku “kakak”??
Hey, aku ini orang jawa, kamu panggil aku ‘mbak’ aja, udah berapi-api hati ini... dan kenapa sekarang jadi ‘kakak’? Jadi berasal dari Indonesia bag. Timur nih...
Jujur, aku tak suka sekali. Oke deh, aku sudah mulai terima kamu panggil ‘mbak’, tapi ati iki mangkel pol nek kowe nyeluk aku ‘kakak’.
Bagiku, sebutan kakak berasa dalam suasana pramuka yang penuh kesenioritasan. Dan aku pun amat canggung ketika aku memasuki kota ini dengan memanggil para kakak kelas atau lebih tepatnya senior dengan panggilan “kak”.
Betapa sangat tidak nyamannya aku memanggil ‘kak’.  Apalagi ada senior aku yang sejak awal kenalan nggak mau dipanggil ‘mbak’ dan meminta dipanggil ‘kak’.
Ok. Aku mulai terbiasa memanggil para seniorku dengan sebutan ‘kak’. Bahkan kakak kelasku waktu SMA, yang biasa ku panggil ‘mas’ kini harus ku panggil ‘kak’, dengan nada yang aneh tentunya.
Well, yang jadi permasalahan saat ini, kenapa dia manggil aku kak sih??? Kita ini satu angkatan,  umur kita beda cuma berapa bulan. Tapi kenapa?
“Mungkin  lo nggak ngerasa. Dan mungkin itu udah jadi kebiasaan lo. Itu hasil pengamatan gue, karena gue sering dengerin sedikit pembicaraan lo ama nyokap lo dengan panggilan yang tidak konsisten. Kadang manggil ‘ibuk’ kadang ‘mama’.”
Ini hal sepele. Tapi hati, telinga, rasa ga bisa dibohongin. Telingaku panas kalau kau panggil aku ‘kak’, bahkan kalau perlu adik kelas tingkat 1 besok manggil aku ‘mbak’ aja, karena berasa lebih akrab, kekeluargaan, dan tidak berasa kesenioritasan.
Dan bagi kalian yang seumuran denganku , tak perlu lah memanggilku ‘mbak’ apalagi ‘KAK’. TERIMA KASIH. Telinga ini cukup panas untuk mendengarnya.
(*semua berawal dari hal2 yang sepele. Kalau kalian menganggap tulisan ini sesuatu yang sepele, tak masalah bagiku. Tapi inilah aku. Ini budayaku. )
*Kudu mangkel aku...
Haduh, ada apalagi ini??
Kenapa dia tiba-tiba manggil aku “kakak”??
Hey, aku ini orang jawa, kamu panggil aku ‘mbak’ aja, udah berapi-api hati ini... dan kenapa sekarang jadi ‘kakak’? Jadi berasal dari Indonesia bag. Timur nih...
Jujur, aku tak suka sekali. Oke deh, aku sudah mulai terima kamu panggil ‘mbak’, tapi ati iki mangkel pol nek kowe nyeluk aku ‘kakak’.
Bagiku, sebutan kakak berasa dalam suasana pramuka yang penuh kesenioritasan. Dan aku pun amat canggung ketika aku memasuki kota ini dengan memanggil para kakak kelas atau lebih tepatnya senior dengan panggilan “kak”.
Betapa sangat tidak nyamannya aku memanggil ‘kak’.  Apalagi ada senior aku yang sejak awal kenalan nggak mau dipanggil ‘mbak’ dan meminta dipanggil ‘kak’.
Ok. Aku mulai terbiasa memanggil para seniorku dengan sebutan ‘kak’. Bahkan kakak kelasku waktu SMA, yang biasa ku panggil ‘mas’ kini harus ku panggil ‘kak’, dengan nada yang aneh tentunya.
Well, yang jadi permasalahan saat ini, kenapa dia manggil aku kak sih??? Kita ini satu angkatan,  umur kita beda cuma berapa bulan. Tapi kenapa?
“Mungkin  lo nggak ngerasa. Dan mungkin itu udah jadi kebiasaan lo. Itu hasil pengamatan gue, karena gue sering dengerin sedikit pembicaraan lo ama nyokap lo dengan panggilan yang tidak konsisten. Kadang manggil ‘ibuk’ kadang ‘mama’.”
Ini hal sepele. Tapi hati, telinga, rasa ga bisa dibohongin. Telingaku panas kalau kau panggil aku ‘kak’, bahkan kalau perlu adik kelas tingkat 1 besok manggil aku ‘mbak’ aja, karena berasa lebih akrab, kekeluargaan, dan tidak berasa kesenioritasan.
Dan bagi kalian yang seumuran denganku , tak perlu lah memanggilku ‘mbak’ apalagi ‘KAK’. TERIMA KASIH. Telinga ini cukup panas untuk mendengarnya.
(*semua berawal dari hal2 yang sepele. Kalau kalian menganggap tulisan ini sesuatu yang sepele, tak masalah bagiku. Tapi inilah aku. Ini budayaku. )

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pagi ini ku menangis lagi. kalau tidak salah ku menghitung ini untuk yang kedua kalinya semenjak aku benar-benar pisah dari yang namanya keluarga dan saudara.
ku benar-benar merindu mereka. segalanya berbeda disini, dan aku benar-benar RINDU pada setiap aturan yang berlaku di rumahku. benar-benar ku rindu. dan ketika ku menulis ini pun, air mata ini nyaris turun membasahi pipi.
ku kangen ibu. segala tentang ibu. segala bentuk perhatian ibu, baik yang ku suka maupun tak ku suka. tapi setidaksukanya aku pada aturan ibuku, aku merindukannya. jikalau ada yang menerapkan aturan dan amat sangat bertentangan dengan aturan ibuku, maka muka ini tak kan bisa ku bohongi. diam dan cemberut.
pikiranku pun melayang pada suasana rumah yang seperti itu. senyuman dan tangisan adikku, suara kakakku saat menyanyi sambil bermain game di komputer, suara RAM komputer "titttttt...tit.....tittttt" gara-gara kekurangan memory, bapakku yang tiap maghrib dengan nada kerasnya menyuruh kami, anak-anaknya untuk segera mematikan TV yang masih terus becuap-cuap sendiri. ku pun ingat dan ku rindu saat ibu keluarkan air matanya sehabis solat. kini pun aku sadar, di saat ku jauh, ku rasa semua itu begitu berarti. 
dan aku hanya bisa menangis ketika mengingat itu semua.
Pikiranku lebih jauh melayang ke sebuah SMA antik di Purworejo. Lorong Mina, Sela Matangkep, ketepeng, trembesi, dan tentu saja PASKIBRA (iPA Satu KIta BeRsAma). segala tradisi di kelas itu masih terasa nyata. makan bareng di kelas, alunan suara temenku kala menyanyikan lagu2nya Kerispatih, cerita tentang Mas Kun, dan tak pernah terlupakan, our imitator...
tapi dari semua itu, hanya ibu lah yang benar-benar membuat mata ini tak bisa kering.
***

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Mentoring 19.11.10

My Friends said....
mia itu.........
-Baik
-Setia
-Lembut
-Sabar
Buruknya, terkadang suka emosian

-baik, lembut, pendiem, tenang

Mia! Best roomate!
pengertian, setia, lembut ky tepung, ASYIIK!! masih banyak lagi!!!

-mia kalem, suka kerja keras, baik, hebat dalam menghadapi tantangan

-baik, kalem, telaten, sabar

pendiem
baik
kalem
tenang

pendiam
ga terbuka

>>TERIMA KASIH Kawan atas penilaian kalian kepadaku...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

 jika kau tanya tentang apa yang aku rasa, aku akan menjawab "entahlah".
aku tak tahu, benar tak tahu.
rindu keluarga?? aku bahkan tak keluarkan air mata untuk ungkapkan itu.
kesepian?? aku di kelilingi orang-orang yang menyayangiku.
sedih?? apa yang membuat aku sedih?
seneng?? ada sesuatu yang mengganjal dalam hati dan pikiran...

aku benar tak tahu apa yang ku rasa..
aku hanya merasakan sesuatu yang berbeda dalam kehidupanku....
mungkin karena aku tak setiap hari melihat senyum tawa orang tua, kakak dan adikku...
mungkin karena aku rindu tingkah laku teman-teman lamaku...
mungkin karena aku berada di daerah asing yang berbeda dengan daerahku..
mungkin karena aku kehilangan sesuatu...

1 september 2010 -- 18 november 2010
secara resmi, aku menjalani kehidupanku yang berbeda. baru sekitar 2,5 bulan.
lagi-lagi ku katakan, aku tak tahu yang ku rasa.
ketika ku jalani hariku pada 7.30 am -4.30 pm ku rasakan dekat dengan mereka. semua teman yang 'gila'. sungguh, walau baru 2,5 bulan, mereka tak terasa asing, seperti sudah bertahun-tahun mengenal mereka.
menyenangkan. terima kasih kawan.
tapi aku bingung, pada waktu itu juga ku merasakan sebuah 'ketidaksemangatan'. apa aku.......????
stop berhenti tentang hal itu. aku tak ingin orang tuaku kecewa karena aku. ku coba berkali-kali menepis hal itu. harus....harus....harus....berkali ku sampaikan pada Penciptaku, ku tekatkan hati, ku bulatkan niat...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Aku adalah seorang yang individualis.
mungkin itulah yang akan orang-orang katakan ketika mereka mengenalku.
aku merasakan hal itu. dan ketika ku tanyakan pada diriku sendiri, aku pun akan menjawab "itu benar"
aku tak pernah meminta aku menjadi diriku seperti ini. besar harapanku untuk merubahnya, tapi begitu susah ketika mencoba.

sebenarnya bukan karena aku bersifat individualis, tapi karena aku termasuk orang yang nggak akan bereaksi ketika tidak ada reaksi. aku tak akan menyapa sebelum disapa. aku akan diam ketika orang tak memulai bicara. sungguh aku tersiksa dengan keadaan seperti itu, membuatku tak punya banyak kawan.

walau demikian, aku selalu dipertemukan dengan orang-orang yang selalu mengerti keadaanku. tapi, selalu juga hanya beberapa orang. andai banyak orang mengerti benar keadaan ku seperti orang-orang terdekatku mengertiku.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Hari  ini aku mendapat sebuah pertanyaan dari sahabat yang hampir tiap hari duduk di depanku. Sebuah pertanyaan sederhana namun butuh waktu sekitar 10 menit untuk menjawabnya. Mana yang akan kamu pilih: dekat dengan orang yang kamu suka atau dekat dengan orang yang suka sama kamu?
-         Dekat dengan orang yang kamu sukai: kamu akan merasa senang, tapi rasa itu hanya ada di dalam hatimu dan dia tidak akan tahu apa yang kamu rasakan. Dan ketika ia mulai mendekati orang yang ia cintai, kamu akan merasakan sakit hati.
-         Dekat dengan orang yang suka sama kamu: kamu akan merasa senang karena tiap saat kamu mendapat perhatian. Akan tetapi ketika kamu lebih menyukai orang lain, apa kamu tega semua perhatiannya akan kamu balas dengan rasa sakit hati untuknya.
Jadi, menurutku pertanyaan yang dilontarkan sahabatku tadi intinya: kamu lebih suka disakiti atau menyakiti?
Dengan berpikir seperti itu maka aku menjawab: aku lebih suka dekat dengan orang yang akan aku suka. Cintaku mungkin akan bertepuk sebelah tangan, namun jauh lebih baik daripada aku harus menyakiti hati orang yang sudah berbuat baik kepadaku.
Aku tak tahu bagaimana pandangan sahabatku tentang jawabanku. Namun, sebagai orang kedua yang diberi pertanyaanku itu, aku merasa jawabanku cukup tepat karena orang pertama yang ia tanyai juga punya jawaban yang sama.
Aku cukup terkejut saat sahabatku memberi tahu kalau aku adalah orang kedua yang diberi pertanyaan itu. Bukan karena apa. Tapi karena orang pertama adalah orang yang mungkin ia suka. kalau aku orang kedua berarti aku dianggap sahabat yang bisa ia percaya (semoga bukan hanya perasaanku saja). Dan kalau memang benar itu adanya, aku ucapkan TERIMA KASIH untukmu kawan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

malam. 10.11.10
ketegangan mulai terjadi. semua angkat bicara. sekelompok anak berdiri dipojokan tertunduk lesu. mereka dihajar dengan pertanyaan yang mematikan mereka. kasihan. ku hanya duduk terdiam dan merasakan apa yang mereka rasakan. sungguh tak ku sangka, pertemuan  kedua menimbulkan rasa sakit hati yang mendalam. sepele. sepele? bukan, tak tepat aku menggunakan kata itu. lebih tepat aku mengatakan 'tak pengertian'. Bagaimana mungkin?
layaknya mahasiswa baru pada umumnya, aku bersama kawan-kawan coba-coba mengikuti kegiatan2 yang ada di kampus. salah satunya UKM. banyak ukm yang tersedia. banyakpula yang ingin ku ikuti. 'hanya ikut-ikutan' itulah mottoku. motto seperti itu rupanya tak sebaik yang ku kira. dan mungkin inilah yang ku alami saat ini.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

8.38 am

Gila…ngantuk bener…
Ada apa dengan gw ya?
Kenapa setiap dosen ngasih penjelasan, mata ini gak sejalan…
Selalu dan selalu…
Kenapa? Kenapa aku tak seperti dulu?
Penuh semangat…
Tapi kini, sering begini…
Apa yang salah??
Cara ngajarnya? Ato emang gue nya?? Ato emang makulnya yang kurang aseegg??

Gue juga punya masalah lagi…
Gue punya target, tapi kenapa hasrat unutk mewujudkannya begitu lemah?
Hahhhh…..
kembalikan aku seperti semula…

Mungkin hanya aku yang bisa mengembalikan diriku seperti dulu…
Kuatkan niat bulatkan kepercayaan…

Tapi…

(Hindari kata TAPI… Dilarang MENGELUH… Jangan ada kata MENYESAL)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Temen gw gila....

nyebelin banget....pagi2 dah ada yang buat kesel....ILLLYYYY.... dasar illy usil...
hemph....parah banget punya temen kaya dia...tapi sosok yang menyenangkan seh...
bikin MI jadi ramee....dengan segala keANEHannya....

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

03.11.10

hari ini, gw udah nglunasi hutang ke "dia"(Orang-yang-nggak-mau-gw-sebut-namanya). huih, leganya....tapi kenapa dia buat piutang baru ya? nganterin gw pulang....ish, padahal kampus-kosan deket....(selalu cari alasan buat nolak, ada yang punya ide buat nolak ajakan "dia"??)
apapun itu, yang jelas gw mo terima kasih banyak ma Alloh SWT yang udah ngasih alur cerita yang bagus untuk hari ini. niat awal gw sendirian yang mo nemuin "dia", tapi Dia mengerti klo gw masih ragu buat ketemu "dia" sendiri. jadi, entah kenapa Vita, temen serumah Intan, tiba-tiba ngasih kunci motor ke Intan, katanya ia disuruh pulang bareng gue. dia mo bareng pacarnya. wah, gw emang lagi mujur, ya udah gue ajak aja si Intan ngikut gw. dan alhasil gue ga cuma berdua ma "dia". yey. makasih sistaku sayang....

malam, setelah gue nyampe kosan, ibu qu telpon gw. beliau cerita klo bapakqu sedang di RSUD gara-gara ketabrak anak sekolah. kata ibu, bapak baek2 aja, cuma ada tulang yang retak. huh, ibu juga bilang ga usah terlalu dipikirkan. yaphh....gw pun masih bisa tertawa saat ibu telp...dan karena itulah yang ibuqu inginkan dari gue.....

tawaku adalah sebuah anugrah terindah bagi ibuku....
ibuku adalah malaikat yang selalu kembangkan tawaku....

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

12.54 pm (sumpah, ga penting)

Tadi dari jam 7.30 - 11.00 makul pemrograman. Lumayan lah, cuma ngerjain 2 soal. ga ngantuk juga.
istirhat kita (gw ma temen2) makan di kantin. yah, seperti biasa, makan ituuu mulu. ngeluh muluu, gara2 makanan gitu2 aja, harganya mahal. Nah, entah kenapa lagi pengen gedhang goreng (pisang....pisang....), tapi berhubung udah hampir waktu dhuhur, kita memutuskan untuk beli pisgornya abis solat.
Dan...setelah kita solat, terjadilah tragedi itu... pisang di kantin tinggal 5 doang (pas banget dah ma kita), pas kita mau beli, ternyata ada bapak2 yang juga mau beli. kita udah deg-degan. bapak itu ambil beberapa gorengan, bakwan and tahu. pisang masih utuh 5. aman. namun, tetapi, dengan sangat kecewa, sedih, putus asa, si bapak ambil 1 pisang dalam wadahnya. ya udah, pisang tinggal 4. terlihat ga da yang mau ngalah. ya udah deh, gw yang ngalah, gw beliin aja bakwan. mahal banget, bakwan sekecil gono, 1000....cekcekcek... kalau dah gini, selalu dan selalu jadi pengen pulang ke rumah. makan sepuasnya....
Pulaaaaannnggg!!!!

kita: gw, intan"si petidaksuka pisang", siti"batan", mb.dian"banyu", dewi"si jago makan"

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Selasa, 02.11.10

emm,, masih pagi...cerita apa ya enaknya??
cerita tentang kejadian kemarin aja deh...

kemarin 01.11.10
makul hari itu b.inggris, orkom, n matik...
b. inggris presentasi analytical exposition part 2...
gw dapat giliran ke-2 setelah temen gw maju dengan sukses mendapat A...
sebenernya gw pengen maju yang part 1...eh....
gw maju dengan penuh rasa was2, namun akhirnya.....dapet A juga
(walo harus dapet 2 pertanyaan seh...)
makul berikutnya......ORKOM....
gila...ngantuk banget,, berapa kali nguap gw y??
gw emang ga' bakat buat dengerin pelajaran....
matik juga ga jauh beda....dosen nerangin, ngantuk banget...tp untungnya ngantuk gue ilang pas ngerjain soal....
well, kuliah abis jam 4.30 (jd inget puisi Our 4.30)...
tak ingin jadi kupu2, gw ikut UKM Jurnalistik, isinya kebanyakan temen2 sekelas gw, MI 4ever... yey...
hari itu dah mulai bagi tugas buat buletin bulan ini...gw kebagian tugas buat karya sastra, oke dah, gampang, memaksa gw buat lebih produktif lagi buat cerpen....
abis itu gw balik ke kos... dan masalah pun datang....
mulai dari "dia" yang ngajak makan....ampe si Intan yang ribet gara2 di add ama 'musuh bebuyutan'
(Intan: dulur wedok sing ngakune paling kece), hah...gw tinggal nyuci dah sms2 dari mereka....
dan akhirnya tepat pukul 22.11 (ga tepat2 amat sih..) gw tidur dengan segala 'KEGRUNDELAN' yang ada di hati....

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS