RSS

Lagi-lagi Bandel

Aku merasa bersalah. Aku sekarang menjadi anak bandel. Aku begitu berbeda ketika aku dulu di SMA. Mungkin jika aku ceritakan ke-bandel-anku ke teman-teman SMA ku, tak ada satu pun yang percaya.
Pagi ini, hari Kamis, mata kuliah pertama, Pemrograman 4. Jika kau baca postinganku sebelumnya maka kau akan tahu siapa dosennya. Hari ini aku melakukan ke-bandel-an untuk ke sekian kalinya, dan ku rasa ini yang terparah.

Di saat dosenku menjelaskan materi, aku bersama kawanku membuka program Windows Media Player dan menonton film SuperStar dengan soundtracknya Tong Lee Hei - Touch My Heart. Entah apa yang membuatku meng-iya-kan tawaran tersebut.
Aku benar-benar bandel sekarang. Mungkin karena aku jauh dari orang tua. Alasan itu tentu  tidak dapat diterima karena kuliah jauh sudah menjadi keputusanku. Itu berarti apapun yang terjadi sudah menjadi konskuensiku.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

PUISI BERANTAI

[intun]
Ketika buku itu terbuka
Maka putih yang terlihat
Lalu kau menarikan tinta-tinta itu
Menghias, merupa, membuatnya berwarna
Kau torehkan sekali dan selanjutnya
Mengisi baris demi baris
Penuh hingga putih mulai tertutup
Putih tak lagi putih
Namun, putih menjadi berwarna

[meonk]
Kini hitam yang terlihat
Putih entah pergi kemana
Ku balik lembaran depan buku itu
Putih tak juga nampak
Semakin tak terlihat saat buku itu tertutup

[sitti]
Namun ku tak yakin apa yang telah ku torehkan
Entah apapun itu
Kini ku buka lagi lembaran itu
Putih tak ada lagi
Yang ada hanya rangkaian kata yang menari-nari
Menutupi warna putih itu dengan liukan-liukan kata-kata itu
Ingin ku buka lembaran baru
Menuliskan lagi dengan tinta hitam yang penuh dengan angan-anganku
di suatu hari nanti

[amir]
Angan-angan yang takkan terlupakan
Angan-angan yang membuatku bertahan hidup
Angan-angan
Ingin ku penuhi buku itu, sungguh ingin
Sebagai penguat di saat ku rapuh
Sebagai pengingat di saat ku salah

#di tulis saat mata kuliah Akuntasi
dimana kelompok 7 sedang menjelaskan Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas
di Ruang 201
Polman Astra Gd. C lt. 2

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Anak Bandel

Dan di saat inilah aku menulis...
Hahahaha...Dasar anak bandel...
Selalu saja menulis di saat yang tidak tepat, apa kata ibumu, Nak, jika ibumu tahu apa yang kau lakukan selama ini. Menulis blog saat dosen menjelaskan!
Mungkin itu yang akan kalian utarakan kepadaku jika kalian melihat aku saat ini sedang apa.
"Kaca mataku ketinggalan di atas lemari" itu jawabku.
Padahal kalau kalian tahu aku memakai kacamata maupun tidak, itu tidak akan berpengaruh pada apapun, aku masih akan tetap menulis walaupun tanpa kacamata.  
"Ibu, maafkan anakmu yang cantik ini. Teman-teman, jangan ditiru ya...^^"
Ku lihat sekitar. Aku akan menghitung seberapa banyak warga 406 yang mendengarkan penjelasan dosen pengganti ini. Samping kiriku sibuk memperhatikan aku menulis, sebelahku asyik dengan manga-manganya, sebelahnya terlihat mengerjakan project atau apalah, tak begitu jelas tampilan yang muncul di layarnya. Sebelahnya, tadi nampak memperhatikan dan mencatat sedikit penjelasan sang dosen, namun setelah menguap beberapa kali, semangatnya memperhatikan dosen mulai surut. Dan sebelahnya lagi, paling ujung, ku tak tahu apa yang dia perbuat. Namun, pandangannya tak lepas dari monitor di meja kerjanya.
Beralih ke barisan depanku. Hanya satu orang yang berada di barisan itu, tepat di depanku, dan ketika ku tanya sedang apa dirinya, dia menjawab tengah asyik berbrowsing ria.
Lihatlah, pintu 406 baru saja terbuka. Rupanya gadis mungil tengil itu baru saja masuk kelas.
"Selamat siang, mbak!" hahahhahahh...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Lift

"Can you press number six?"
Mendengar seseorang mengucapkan kalimat tersebut, aku langsung memencet angka 6 yang tertempel di dinding lift itu. Setelah itu ku dengar seseorang tertawa, mungkin menertawakanku. Tapi ku coba untuk tetap tenang dan terjaga. Dan setelah keluar dari lift, di lantai 5, "Hahahahahahahaha..." tawaku dan nya. 
Aku bersama dia keluar dari lift dengan penuh tawa. Kenapa? Karena orang yang mengucapkan kalimat di atas bukan tertuju padaku, namun kepada teman di depannya. 'Hmmm.. pantas saja orang tadi tertawa' batinku.
Mata kuliah pertama hari ini, Sistem Operasi. Tak seperti biasanya Sang dosen terlambat. Namun, seperti biasa dia membuatku larut dalam penjelasannya. Baru satu jam dia mengajar, pikiranku sudah mendekati alam bawah sadar. Ku rasa, sekelas ini akulah yang paling malas, sangat malas. Dan seperti yang terlihat pada deskripsi account G++, saya suka tidur dan rajin mandi. Bisa dibayangkan lah, tidur jam 11.00 pm, bangun jam 04.00 am,

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Lagi. Ketika aku mulai tak suka dengan keadaan, aku justru menulis. Keadaan? Keadaan seperti apakah? Keadaan yang ku maksud disini adalah saat aku harus menyelesaikan tugasku dengan waktu yang semakin menyempit. Project RPL, project PRG 4, project PRG 5 belum berbentuk sama sekali. Ditambah tuntutan keprofesionalan dari organisasi yang ku ikuti semakin menambah keadaan menjadi ruwet. Hingga saat ini, di saat dosen Statistik yang tengah menjelaskan 'Changes in the OC Curve' tak ku perhatikan.
Kalau dipikir-pikir, kapan aku pernah memperhatikan dosenku yang mengajar?
Tak seharusnya aku melakukan ini semua. Mana janjiku untuk Focus Kuliah? Aku tak melupakan janji itu, hanya saja keadaan yang memaksaku. k.e.a.d.a.a.n.
Sedari pagi aku tiba di meja kerjaku, aku justru membuka lembaran-lembaran project RPLku. Niatnya, siang ini aku ingin menemui dosen yang bersangkutan untuk konsultasi agar akhir pekan aku bisa mengerjakannya. Awalnya, esok aku baru akan melakukan wawancara, hanya saja ku pikir, ini akan membuang waktu kalau harus menunggu hari Sabtu. Akhirnya, aku bersama partnerku pergi ke sana, tempat dimana kami harus mengetahui sistem yang ada. Tempat tersebut adalah Agen Travel, sebuah tempat yang tak pernah ku datangi sebelum aku mendapat project ini. Ada satu hal yang menarik ketika aku melakukan wawancara.
Agen travel yang kami kunjungi baru berdiri 1,5 tahun. Ia belum bergabung dalam Abakus, sebuah aplikasi yang digunakan untuk booking ticket ke beberapa maskapai penerbangan secara langsung. Jadi, untuk saat ini, agen yang kami kunjungi tersebut hanya membeli aplikasi dari maskapai penerbangan yang bersangkutan sehingga jika ada customer yang ingin booking tiket dengan pesawat Lion Air, ia membuka aplikasi dari pihak Lion Air,jika ada customer yang ingin booking tiket dengan pesawat Batavia Air, ia membuka aplikasi dari pihak Batavia Air. Jadi ia harus membuka beberapa aplikasi dalam sekali waktu. Dan disitulah menariknya. Ketika ku lihat aplikasi dari Batavia Air, aplikasi tersebut berekstensi .php. Namun, ketika diperlihatkan aplikasi dari Lion Air, aplikasi tersebut berekstensi .aspx. Dan ketika diperlihatkan aplikasi dari Merpati Air, aplikasi tersebut berekstensi .jsp. Apa menariknya itu?
Bagiku menarik. Ternyata apa yang ku pelajari ternyata ada bentuk nyatanya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Hari ini

Ha.ha.ha.
Di ketenangan pagi ini, di saat tak ada dosen, di saat sebagian kawanku tengah sibuk mengerjakan project RPL mereka, membuat use case, activity diagram, dan sebagainya. Ku lihat kawanku yang lain begitu antusias dengan HP di tangannya (padahal bukan miliknya). Ia terlihat repot menyiapkan video khusus dibuatnya untuk kekasihnya sebagai tanda minta maaf. Anak muda jaman sekarang, mudah galau.
Sementara aku saat ini di meja kerjaku, aku ingin sejenak melupakan projectku (walau sebenarnya tiap hari ku telah melupakannya, tak hanya sejenak). Sejak pagi aku sudah melarutkan diri dalam dunia blogger. Semalam aku menerima request untuk membuatkan sebuah blog temanku. Sebagai wujud rasa cintaku pada dunia blog, aku pun mengiyakan dan menerima request tersebut. Dalam hitungan menit, blog itu pun sudah jadi, dengan desain sederhana tentunya. Tak apalah, yang penting ia sudah terdaftar dalam blogspot. Blog Of Me itulah nama blog itu. Semoga dia cepat berkembang. Tahukah kau apa yang ku lakukan selanjutnya?
Tak ingin memasuki dunia project RPL, aku meneruskan perjalananku menyusuri blogger. Kali ini aku membaca beberapa postingan yang berada di blog kakak kelasku yang dulu ku ceritakan dalam salah satu cerpenku di Wamubutabi - ku. Kalau kau ingin mengingatnya, baca sekali lagi Cerpen yang berjudul CINTA KILAT SANG JUARA. Ku rasa ia suka menulis, terbukti dengan postingan-postingan yang terupdate di blognya. Ha. Ha. Ha. Entah apa yang membuatku tertawa membaca ketika membaca blognya.Hingga tawaku harus berhenti sampai teleponku berdering.
"Hallo, siapa ini?" sapaku.
"Siapa? Masak kau tak kenal suaraku? Ini saudara laki-lakimu?"
"Siapa?" tanyaku. "Cahyadi?" tebakku. Entah kenapa nama ini yang muncul dan ku sebut.
"Iya. Masak kau tek mengenali suaraku."
"Iyya, kenapa?"
"Jadi gini, tadi pagi aku kan menabrak anak kecil. Nah, disuruh bayar 300 ribu untuk biaya rumah sakit. Aku baru bayar 300 ribu. Kamu bisa tolong aku nggak?" katanya di seberang sana.
"Tolong apa?" kataku ketakutan.
"Kamu ngomong ke polisi bilang kalau kamu adalah saudaraku. Bilang kalau keluargaku jauh, jadi tolong beri keringanan, jangan dipersulit.Selesaikan masalah ini secara kekeluargaan saja." katanya.
"Tolong ya, biar masalahku cepat selesai." lanjutnya.
Aku takut. Aku tak pernah bermasalah dengan polisi, masak sekarang aku harus ngomong dengan polisi. Tidaaaaaakk!!!
Dengan sedikit ku paksakan aku menerima telepon dari polisi. Aku mulai merasakan keanehan. Suaranya tidak terlalu jauh beda dengan orang yang mengaku Cahyadi tadi.
"Dengan ibu siapa ini?"
"Sekarang domisili dimana?"
"Apa hubungan ibu dengan Saudara Yadi?"
Aku bak diinterogasi. Takut berhubungan lebih lanjut, aku matikan telepon itu. Persetan dengan apa yang nanti akan terjadi. Telepon dari nomor asing yang mengaku Cahyadi kembali memanggil. Karena ketakutanku, aku memanggil saudara perempuanku, Intan. Ku rasa ia lebih bijaksana menghadapi situasi seperti ini.
"Tun, kamu mau bantu nggak?" bentaknya setelah aku dan Intan mencoba mengklarifikasi bahwa itu benar-benar Cahyadi atau bukan.
"Atun? Kamu memanggilku Atun?" tanyaku. Tak seperti biasa ia memanggilku seperti itu. Dan sepertinya ia tahu namaku 'atun' saat aku berbicara dengan 'seseorang yang mengaku polisi' tadi.
"Namanya juga lagi panik. Kamu bisa tolong aku nggak!" katanya.
"Sebutkan satu kata untuk meyakinkan kami bahwa kamu adalah Cahyadi yang kami kenal." Kataku dan Intan.
"Ya Alloh, bisa bantuin nggak sih!".
Aku masih  belum percaya bahwa dia benar-benar Cahyadi. Tapi logat 'Ya Alloh' sering Cahyadi asli ucapkan. Untuk meyakinkan hatiku dan juga hati Intan yang ikut bingung, Intan menelpon nomor Cahyadi asli yang ia gunakan untuk sms Intan semalam. Beruntung, teleponnya diangkat Cahyadi sesungguhnya. Sementara itu, 'orang yang mengaku Cahyadi' masih menelponku.
Bagaimana ini?
Sial. Sial. Sial. Ternyata aku sedang kena modus 'telepon nyasar' atau mungkin 'telepon yang sengaja nyasar'. Huh. Anak muda jaman sekarang, masih jaman ya ngerjain orang lewat telepon. Terima Kasih.
:D

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Mimpi Malam ini

5/12/2011
Tidurku malam ini tak begitu nyenyak. Namun, mimpi singkat itu memberikan kesan tersendiri bagiku. Mimpi itu benar-benar menjadi bunga tidur yang mempercantik tidurku dan tentu saja harum semerbaknya terasa hingga ku terjaga kini. Aku bermimpi pergi berdua dengan ibuku. Walau aku tak tahu tujuan kita kemana, perjalanan itu terasa menyenangkan. Kami menyusuri sungai berdua. Aku tak tahu itu sungai apa dan dimana letaknya. Jelas bukan sungai yang ada di desaku dan tentu saja bukan pula sungai yang ada di Jakarta. Sungai itu bersih dan airnya pun jernih. Walau tak nampak ikan-ikan berenang disana, sungai itu terlihat indah. Yang lebih menakjubkan adalah sisi kanan dan kiri sungai tersebut. Menjulang tinggi bebatuan yang menjadi tepi sungai itu. Kami seperti jatuh dari sebuah jurang jika ada orang yang melihat kami di atas dinding batu itu. Sangat tinggi.
Kami berjalan menyusuri sungai tersebut sambil sesekali memainkan air yang bening itu. Hingga kami dapati rumpun pohon bambu yang tumbuh di sekitar sungai. Bambu-bambu tersebut mengingatkanku ketika aku masih berseragam merah putih, aku mendapat tugas untuk membuat sebuah asbak dari bambu tersebut. Lebar dan berdaging tebal tiap ruas bambu itu, sangat indah untuk dibuat kerajinan tangan macam asbak seperti itu.
Aku kembali mencoba pergi ke dunia mimpi. Mata itu tak sanggup tuk terbuka. Lelah. Ku rasa mimpi tak sekedar mimpi. Seperti  mimpiku semalam, mungkin mimpi itu muncul karena keinginan kuat tuk segera bertemu dengan kedua orang tuaku disana. Aku ingin pulang segera. Tinggal menghitung hari dan saat ini sudah terhitung 18 hari menuju kota kecil itu.

8:14 AM
Kini aku sudah kembali lagi ke meja kerjaku di 406. Aku sudah lupa mimpi tadi pagi, namun masih ingat mimpi malam itu. Setelah mimpi menyusuri sungai bersama ibuku, mimpiku berganti ke keadaan dimana aku tengah bermain di halaman rumah tetanggaku, halaman yang dulu waktu kecil aku memang sering main di tempat itu. Pohon jambu biji depan rumahnya pun terlihat dalam mimpiku. Sungguh menyenangkan melihat buah-buah itu. Mimpi itu terlihat nyata. Aku berlari, berkejar-kejaran. Sungguh menyenangkan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Toloooooonggggg!!!!

Ada apa dengan hari ini?

Bangun pada jam seperti biasa. Mandi juga. Beli makan mungkin cuma telat beberapa menit. Tapi, kenapa dengan hari ini? Kenapa hari ini ketika ku injakkan kaki di rumah tercinta, 406, ke tengok jam di dinding sebelah kiri, taraaaa…jarum pendek di angka 8 dan jarum panjang di angka 12. Terlihat cool dan mengejutkan saat masuk kelas ternyata dosen yang mengajar pagi ini sudah datang dan tengah menyiapkan bahan ajar.
Apa yang sebenarnya terjadi? Apa mungkin ini berkaitan dengan status yang ku tulis pada jam 12.04 pm semalam? Status yang mencerminkan sebuah kebahagian walau hati ini begitu kering namun seketika basah oleh air mata. Entahlah…
Semalam batinku meronta. Ingin teriak sekencang-kencangnya namun dibatasi oleh ruang dan waktu. Air mata tak bisa keluar hanya omelan yang memecah heningnya malam.
Salah memang ketika kita harus menunda pekerjaan yang harusnya bisa di kerjakan di waktu luang.Tapi apa mau dikata, sebagai manusia biasa pasti butuh istirahat kan? Apalagi dari artikel yang ku baca kemarin, orang yang bekerja dengan otak/pikiran membutuhkan waktu tidur yang lebih banyak daripada orang yang bekerja dengan fisiknya. Dan sebagai mahasiswa MI, tentu otaklah yang sering digunakan daripada fisik. Tapi, kenapa ku rasa waktu tidurku begitu sedikit ya? Tidur paling cepat jam 11.00 malam, bangun jam 04.00 pagi. Padahal orang yang kurang tidur beresiko meninggal lebih cepat dibanding mereka yang tidur cukup.
Well, fokus pada kejadian semalam, di saat pikiran yang sudah bebal dipaksa tuk terus berpikir untuk membuat sebuah paper. Apa itu paper? Itulah yang menjadi major problem. Kami minggu lalu kami mendapat tugas untuk membuat sebuah paper dari dosen Bahasa Inggris. Berhubung ada masih ada waktu seminggu untuk mengerjakan maka kami mengerjakan tugas yang lain terlebih dahulu. Hingga siang kemarin ketika seminggu menjadi sehari dan sehari menjadi semalam. Aku belum menemukan tema paperku. Aku terlalu banyak berpikir "Apa sebenarnya paper itu?"
Toloooooooooonggggg....!!! 
Kemarin aku sempat bertanya pada dosenku secara SMS. Itu pun karena dorongan si Intun. Dan karena bertanya itulah aku justru semakin bingung.
Mas Sulkhan, dosen pengganti Mas Radix kini tengah menjelaskan tentang tracing. Sesaat sebelumnya, saat Mas Sulkhan menjelaskan tentang user control (yang tak ku mengerti dan aku justru tetap asyik menulis) datanglah sebuah SMS yang menanyakan apa kabar budgeting dan PEMIRA? Oh tidak. Maaf semaaf-maafnya karena saya tidak menyentuhnya sama sekali. Ya, ya, ya. Tanggal 16 Desember besok (15 hari lagi) adalah PEMIRA 2011. Tak perlu dijelaskan apa itu Pemira, yang jelas karena aku anggota MPM maka aku ikut dalam kepanitiaan Pemira 2011 ini. Aku terpilih sebagai sie Publikasi dan Dokumentasi atau yang lebih dikenal dengan Pubdoc dimana saat pembentukan kepanitiaan, aku nyaris dijadikan sebagai ketua PEMIRA 2011. Tidak, terima kasih. Aku menjalankan kewajibanku sebagaimana mestinya; membuat pamflet. Tapi rupanya aku mendapat job tambahan; menyusun budgeting dan membuat OSP. Wah, great job, thank you. :"|
"Tracing membantu saat development untuk identifikasi masalah." Suara Mas Sulkhan tak membuat ku berpaling dari menulis. Pikiranku tak menyatu dengan layar LCD yang ditampilkan. Aku justru kepikiran tadi pagi saat Anggun pagi-pagi datang ke kosan dan ketika melihatku ia berkata, "Mi, dicari Mbak Wiwik!"
hwaaaaaa....ada apaaaa????
"Ditanyain gimana proker Keputrian!" lanjut Anggun.
jedhEEEennngggg!!!!! Gimana ini? Toloooooonnggggg!!! Sabit Sabtu besok aja belum dipublikasikan gimana mau ngurus kayak gituan. Haduuuuuhhh...!!!
Apa benar ini semua ada kaitannya dengan statusku semalam (malam atau pagi ya?). Terima kasih  pada kalian yang memberikan jempolnya pada status saya. Beginilah kira-kira bunyinya
benar-benar H-22
Selamat datang bulan Desember
KAMI sudah menantikanmu
"Ada pertanyaan?" Mas Sulkhan menyapa kami. Hening. Tak ada yang memperhatikan (termasuk aku), hanya segelintir orang yang menatap layar lebar di depan. Kini materi sudah di modul 8, penggunaan user control.
Pulaaanggg...aku ingin pulaaang...tahukah kau kalau aku ingin pulaaaannggg...terlalu banyak yang dipikirkan disini...sejenak ingin ku lupakan dunia Polman ini...Toloooooooonggg
Sejenak aku ingin meninggalkan kehidupan ini
kemana kek...
Sejenak aku ingin lari dari kenyataan ini
apa kek...
Hah. Sudahlah. Ku rasa cukup aku menuliskan kepusingan ini. Bagi para pembaca, bukan tanggung jawab saya jika setelah membaca tulisan ini kalian ketularan pusing. Sekian.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS