Ini adalah ketiga kalinya aku merayakan Hari Raya Idul Adha di Jakarta. Tak ada yang istimewa. Pagi hari ke Masjid Astra untuk sholat Id, setelah itu kembali ke kosan, beli sarapan di warteg dekat perempatan. Tak ada sate kambing maupun gulai. No Meat.
Idul Adha kali ini jatuh pada hari Jumat, 26 Oktober 2012. Kesempatan ini digunakan bagi perantauan (anak daerah) yang berada di Jakarta untuk pulang ke rumah, merayakan hari raya besar ini bersama keluarga. Mbak-mbak kosan, teman-teman kuliah sebagian besar mudik. Namun, tidak bagiku, tidak pula bagi Intan, teman sekamarku. Kalau menurut Intan, libur 3 hari terlalu pendek untuk menikmati rumah di kampung halaman. Lelah di jalan. Itu benar, namun, ada beberapa hal mengapa aku tidak mengikuti jejak-jejak kawanku yang mudik:
- Aku tiba di Jakarta tanggal 13 September 2012. Sekitar satu setengah bulan aku di Jakarta, belum terlalu kangen rumah.
- Jika aku di rumah, pasti ramai bisa berkumpul bersama keluarga. Menyenangkan. Tapi, yang bikin tidak senang adalah bau kambing dimana-mana. huek, bauuu. Aku yang tak suka daging apapun (kambing, domba, sapi, kerbau, unta) sepertinya lebih senang di kosan tanpa daging secuil pun daripada di rumah berlimpahan daging. Biasanya mulai tanggal 10-13 Dzulhijah, daging itu selalu ber-sliweran di rumahku. Ada saja orang/pihak yang memberikan daging kurbannya untuk keluarga kami. Terima kasih, Pak, Bu.
- Sebenarnya aku mau saja pulang jika orang tuaku menyuruhku pulang. Sayangnya tidak. Ibuku hanya bertanya apakah aku akan pulang tidak, tidak memintaku tuk pulang. Dan kalaupun orang tuaku menyuruh, aku tak yakin apakah tiket menuju rumahku masih ada atau tidak. Mungkin tiket bus masih ada, tapi tiket kereta, jangan harap. Karena aku tak suka naik bus (untuk jarak jauh, khususnya pulang kampung), maka aku tak berniat pulang.
- Walau baru satu setengah bulan, rasanya sudah penat. Tugas yang menghampiri, UTS yang menyelingi, Proyek yang tak kelar-kelar, dan tes magang yang membuat lemes. Oh, semuanya membuatku merasa penat, bahkan bosan. Aku menjadi malas. Malas ngerjain tugas, malas ngoding, malas nulis, bahkan malas membuka laptop. Tapi mau ngapain? Pengen deh liburan kemana gitu.. Aku ingin pulang bukan karena kangen rumah, namun lebih ingin menyegarkan pikiran.
- Akhir-akhir ini adekku sering sekali sms, menceritakan pohon jambu benik di samping rumah sudah berbuah lebat. Bahkan, kata adekku, bapak telah menjual jambu-jambu itu ke pasar. Ya, iyalah, kemarin aja yang ngabisin aku. Sekarang aku tak ada, jambunya pasti tak ada yang makan. Hmmm... padahal jambunya seger-seger dimakan pake garam.. brrrr.. mm..nyummy #alay. Maklumlah, di Jakarta tak tiap saat aku makan buah-buahan. Sepotong semangka aja harganya Rp 2000, jadi belinya pun kadang-kadang (jarang).
0 komentar:
Posting Komentar