Hari ini aku merasakan gundah gulana. Sepertinya dosaku banyak sekali hari ini. Ya Alloh, ampuni aku. Rasanya benar-benar menyiksa. Maafkan aku teman-teman, aku khilaf. Mungkin cuaca hatiku saat ini sama seperti cuaca di luar sana, mendung. Tak tahu lah, rasanya ada yang mengganjal hingga aku bingung harus berbuat apa.
Niatnya hari ini aku ingin menonton salah satu film yang berada list film di folder D ku. Namun, setelah menonton beberapa saat aku segera menutup MPC (Media Player Classic), aplikasi yang ku gunakan untuk menonton film tersebut. Kenapa? Karena subtitlenya berantakan ditambah suasana hatiku yang tidak menentu.
Kini aku menuju dunia mayaku. Tak ada yang menarik. Apalagi sumber yang membuatku gundah gulana salah satunya berawal dari dunia maya itu (baca: facebook). Akhirnya ku beralih dari facebook ke blog. Dan di blog pun hanya bisa bercerita tentang kegundahgulanaan ini.
Saat ini ku berada di sebuah kamar yang tak begitu luas, berdua bersama teman sekamarku yang saat ini tengah menikmati film yang ditontonnya, City Hunter. Aku tak tertarik untuk ikut menontonnya. Aku tak suka menonton film korea. Entah mengapa. Satu-satunya film korea yang benar-benar ku suka adalah Sassy Girl, selain itu terima kasih. Pernah aku mencoba menikmati film korea yang lain, baru 8 dari 16 episode ku tonton, aku sudah merasa bosan menonton hingga sekarang aku tak tahu akhir kisahnya bagaimana.
Saat ini aku lebih suka menonton anime yang direkomendasikan oleh kawanku. Selain cerita yang memang bagus (penuh imajinasi yang tinggi), aku juga bisa belajar bahasa Inggris dan bahasa Jepang. Mendengar percakapan dalam bahasa Jepang membuatku mengingat masa-masa SMA. Pelajaran bahasa Jepang yang ku dapat waktu kelas XI dan XII begitu mengena saat itu. Karena sesudah itu aku tak mendapati lagi pelajaran bahasa Jepang, maka aku begitu merindukannya dan dengan menonton anime sedikit mengingatkanku beberapa kosa kata bahasa Jepang. Begitu menyenangkan. Aku baru menonton 2 anime, Angel Beats Movie dan Tsubasa Reservoir Chronicle. Selebihnya aku belum meminta ke kawanku karena terpotong UAS dan berhubung UAS akan segera berakhir maka semalam aku sudah memesan satu buah judul anime ke kawanku. Persiapan liburan, asyiiikkk.. :D
Aku suka Jepang. Budayanya, orang-orangnya, begitu menyenangkan. Percayakah kau jika aku pernah ngobrol dengan nihon jin (orang Jepang)? Baiklah, aku akan mulai cerita... (sudah pernah ku ceritakan belum ya?! #lupa)
Pada jaman dahulu kala, sekitar 2 tahun yang lalu, tepatnya tanggal 3 bulan 3 tahun 2009, SMA-ku, SMA 7 Purworejo mendapat kunjungan tamu dari Jepang. Untuk menyambut tamu dari Jepang tersebut, dipilihlah beberapa siswa dari kelas XI untuk sekedar mengucapkan irasshaimase (Selamat Datang). Aku termasuk di antaranya. Senang pastinya, tapi bingung juga karena persiapan hanya seminggu. Selain itu, ilmu bahasa Jepang kami begitu minim. Oh, tidakk...!!!
Akan tetapi, karena tamu dari Jepang juga akan berkunjung ke SMA 1, maka kami melakukan persiapan bareng dengan murid dari SMA 1. Malu sebenarnya karena anak-anak SMA 1 jauh lebih pintar daripada kami (secara mereka mengikuti ekstra-kulikuler bahasa Jepang di SMA-nya, sementara di SMA 7 belum membuka ekstra-kulikuler semacam itu). Namun, karena disini kita dalam proses belajar, maka kami pun mengikuti pelatihan selama 1 minggu. Tak banyak yang kami pelajari dalam waktu seminggu. Belajar memberi salam, menghapal kosa kata, berlatih melakukan kaiwa (conversation in nihon go). Dan di hari kesekian, seorang pelatih kami bernama Mr. Bejo, memilih 2 orang siswa yang akan membawa pidato singkat di hari H saat tamu tersebut datang, 1 dari SMA 1 dan 1 dari SMA 7. Awalnya kami semua membuat pidato penyambutan dan akan diadakan penyeleksian. Dan benar-benar tak ku sangka karena aku lah yang dipilih untuk mewakili SMA 7 untuk menyampaikan pidato singkat. Aku sadar aku tak bisa apa-apa, tapi aku tak ingin menyia-nyiakan kesempatan. Sebuah moment yang tak kan pernah ku lupakan.
Aku ingat sekali saat itu ketika aku melakukan kesalahan waktu menyampaikan pidato hingga hampir semua mengirimkan senyum 'tertawa' nya untukku. Pidatoku tak selancar siswa dari SMA 1. Tak apalah, I've given my best.
Hmmm... mengingat-ingat masa-masa muda seperti itu cukup membuat ku senang. Tingkat gundah gulanaku menurun. Pengen deh, suatu saat nanti bertemu dengan orang Jepang lagi, bukan di Indonesia, tapi di Jepang tentunya, Amien.
Hmmmm....
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar