[intun]
Ketika buku itu terbuka
Maka putih yang terlihat
Lalu kau menarikan tinta-tinta itu
Menghias, merupa, membuatnya berwarna
Kau torehkan sekali dan selanjutnya
Mengisi baris demi baris
Penuh hingga putih mulai tertutup
Putih tak lagi putih
Namun, putih menjadi berwarna
[meonk]
Kini hitam yang terlihat
Putih entah pergi kemana
Ku balik lembaran depan buku itu
Putih tak juga nampak
Semakin tak terlihat saat buku itu tertutup
[sitti]
Namun ku tak yakin apa yang telah ku torehkan
Entah apapun itu
Kini ku buka lagi lembaran itu
Putih tak ada lagi
Yang ada hanya rangkaian kata yang menari-nari
Menutupi warna putih itu dengan liukan-liukan kata-kata itu
Ingin ku buka lembaran baru
Menuliskan lagi dengan tinta hitam yang penuh dengan angan-anganku
di suatu hari nanti
[amir]
Angan-angan yang takkan terlupakan
Angan-angan yang membuatku bertahan hidup
Angan-angan
Ingin ku penuhi buku itu, sungguh ingin
Sebagai penguat di saat ku rapuh
Sebagai pengingat di saat ku salah
#di tulis saat mata kuliah Akuntasi
dimana kelompok 7 sedang menjelaskan Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas
di Ruang 201
Polman Astra Gd. C lt. 2
PUISI BERANTAI
12/15/2011 01:32:00 PM |
Label:
Anak Bandel
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar