Ha.ha.ha.
Di ketenangan pagi ini, di saat tak ada dosen, di saat sebagian kawanku tengah sibuk mengerjakan project RPL mereka, membuat use case, activity diagram, dan sebagainya. Ku lihat kawanku yang lain begitu antusias dengan HP di tangannya (padahal bukan miliknya). Ia terlihat repot menyiapkan video khusus dibuatnya untuk kekasihnya sebagai tanda minta maaf. Anak muda jaman sekarang, mudah galau.
Sementara aku saat ini di meja kerjaku, aku ingin sejenak melupakan projectku (walau sebenarnya tiap hari ku telah melupakannya, tak hanya sejenak). Sejak pagi aku sudah melarutkan diri dalam dunia blogger. Semalam aku menerima request untuk membuatkan sebuah blog temanku. Sebagai wujud rasa cintaku pada dunia blog, aku pun mengiyakan dan menerima request tersebut. Dalam hitungan menit, blog itu pun sudah jadi, dengan desain sederhana tentunya. Tak apalah, yang penting ia sudah terdaftar dalam blogspot. Blog Of Me itulah nama blog itu. Semoga dia cepat berkembang. Tahukah kau apa yang ku lakukan selanjutnya?
Tak ingin memasuki dunia project RPL, aku meneruskan perjalananku menyusuri blogger. Kali ini aku membaca beberapa postingan yang berada di blog kakak kelasku yang dulu ku ceritakan dalam salah satu cerpenku di Wamubutabi - ku. Kalau kau ingin mengingatnya, baca sekali lagi Cerpen yang berjudul CINTA KILAT SANG JUARA. Ku rasa ia suka menulis, terbukti dengan postingan-postingan yang terupdate di blognya. Ha. Ha. Ha. Entah apa yang membuatku tertawa membaca ketika membaca blognya.Hingga tawaku harus berhenti sampai teleponku berdering.
"Hallo, siapa ini?" sapaku.
"Siapa? Masak kau tak kenal suaraku? Ini saudara laki-lakimu?"
"Siapa?" tanyaku. "Cahyadi?" tebakku. Entah kenapa nama ini yang muncul dan ku sebut.
"Iya. Masak kau tek mengenali suaraku."
"Iyya, kenapa?"
"Jadi gini, tadi pagi aku kan menabrak anak kecil. Nah, disuruh bayar 300 ribu untuk biaya rumah sakit. Aku baru bayar 300 ribu. Kamu bisa tolong aku nggak?" katanya di seberang sana.
"Tolong apa?" kataku ketakutan.
"Kamu ngomong ke polisi bilang kalau kamu adalah saudaraku. Bilang kalau keluargaku jauh, jadi tolong beri keringanan, jangan dipersulit.Selesaikan masalah ini secara kekeluargaan saja." katanya.
"Tolong ya, biar masalahku cepat selesai." lanjutnya.
Aku takut. Aku tak pernah bermasalah dengan polisi, masak sekarang aku harus ngomong dengan polisi. Tidaaaaaakk!!!
Dengan sedikit ku paksakan aku menerima telepon dari polisi. Aku mulai merasakan keanehan. Suaranya tidak terlalu jauh beda dengan orang yang mengaku Cahyadi tadi.
"Dengan ibu siapa ini?"
"Sekarang domisili dimana?"
"Apa hubungan ibu dengan Saudara Yadi?"
Aku bak diinterogasi. Takut berhubungan lebih lanjut, aku matikan telepon itu. Persetan dengan apa yang nanti akan terjadi. Telepon dari nomor asing yang mengaku Cahyadi kembali memanggil. Karena ketakutanku, aku memanggil saudara perempuanku, Intan. Ku rasa ia lebih bijaksana menghadapi situasi seperti ini.
"Tun, kamu mau bantu nggak?" bentaknya setelah aku dan Intan mencoba mengklarifikasi bahwa itu benar-benar Cahyadi atau bukan.
"Atun? Kamu memanggilku Atun?" tanyaku. Tak seperti biasa ia memanggilku seperti itu. Dan sepertinya ia tahu namaku 'atun' saat aku berbicara dengan 'seseorang yang mengaku polisi' tadi.
"Namanya juga lagi panik. Kamu bisa tolong aku nggak!" katanya.
"Sebutkan satu kata untuk meyakinkan kami bahwa kamu adalah Cahyadi yang kami kenal." Kataku dan Intan.
"Ya Alloh, bisa bantuin nggak sih!".
Aku masih belum percaya bahwa dia benar-benar Cahyadi. Tapi logat 'Ya Alloh' sering Cahyadi asli ucapkan. Untuk meyakinkan hatiku dan juga hati Intan yang ikut bingung, Intan menelpon nomor Cahyadi asli yang ia gunakan untuk sms Intan semalam. Beruntung, teleponnya diangkat Cahyadi sesungguhnya. Sementara itu, 'orang yang mengaku Cahyadi' masih menelponku.
Bagaimana ini?
Sial. Sial. Sial. Ternyata aku sedang kena modus 'telepon nyasar' atau mungkin 'telepon yang sengaja nyasar'. Huh. Anak muda jaman sekarang, masih jaman ya ngerjain orang lewat telepon. Terima Kasih.
:D
Hari ini
12/06/2011 10:01:00 AM |
Label:
Edisi Sebut Nama
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar