5/12/2011
Tidurku malam ini tak begitu nyenyak. Namun, mimpi singkat itu memberikan kesan tersendiri bagiku. Mimpi itu benar-benar menjadi bunga tidur yang mempercantik tidurku dan tentu saja harum semerbaknya terasa hingga ku terjaga kini. Aku bermimpi pergi berdua dengan ibuku. Walau aku tak tahu tujuan kita kemana, perjalanan itu terasa menyenangkan. Kami menyusuri sungai berdua. Aku tak tahu itu sungai apa dan dimana letaknya. Jelas bukan sungai yang ada di desaku dan tentu saja bukan pula sungai yang ada di Jakarta. Sungai itu bersih dan airnya pun jernih. Walau tak nampak ikan-ikan berenang disana, sungai itu terlihat indah. Yang lebih menakjubkan adalah sisi kanan dan kiri sungai tersebut. Menjulang tinggi bebatuan yang menjadi tepi sungai itu. Kami seperti jatuh dari sebuah jurang jika ada orang yang melihat kami di atas dinding batu itu. Sangat tinggi.
Kami berjalan menyusuri sungai tersebut sambil sesekali memainkan air yang bening itu. Hingga kami dapati rumpun pohon bambu yang tumbuh di sekitar sungai. Bambu-bambu tersebut mengingatkanku ketika aku masih berseragam merah putih, aku mendapat tugas untuk membuat sebuah asbak dari bambu tersebut. Lebar dan berdaging tebal tiap ruas bambu itu, sangat indah untuk dibuat kerajinan tangan macam asbak seperti itu.
Aku kembali mencoba pergi ke dunia mimpi. Mata itu tak sanggup tuk terbuka. Lelah. Ku rasa mimpi tak sekedar mimpi. Seperti mimpiku semalam, mungkin mimpi itu muncul karena keinginan kuat tuk segera bertemu dengan kedua orang tuaku disana. Aku ingin pulang segera. Tinggal menghitung hari dan saat ini sudah terhitung 18 hari menuju kota kecil itu.
8:14 AM
Kini aku sudah kembali lagi ke meja kerjaku di 406. Aku sudah lupa mimpi tadi pagi, namun masih ingat mimpi malam itu. Setelah mimpi menyusuri sungai bersama ibuku, mimpiku berganti ke keadaan dimana aku tengah bermain di halaman rumah tetanggaku, halaman yang dulu waktu kecil aku memang sering main di tempat itu. Pohon jambu biji depan rumahnya pun terlihat dalam mimpiku. Sungguh menyenangkan melihat buah-buah itu. Mimpi itu terlihat nyata. Aku berlari, berkejar-kejaran. Sungguh menyenangkan.
0 komentar:
Posting Komentar