RSS

Meleleeeehhh :D

Malam ini agak sedikit sakit jiwa. Setelah seminggu Acep dirawat inap, kini aku bisa bermain lagi dengannya. Mungkin sudah sekitar setengah bulan aku tak bertatap muka dengannya dan malam ini malam yang indah.
Hari ini, lagi-lagi harus merasakan 'gantungan' Polman. Setelah kemarin mendapat SMS untuk mengambil surat pengantar medical check up (mcu) dan pagi tadi jam 9 aku datang ke Polman tercinta, ditemani rintik hujan yang semakin lama semakin deras, aku menuju lantai 5 menemui Pak Suryo. Sesampainya disana, di hadapannya, beliau hanya melirik ke orang di sebelahnya, mbak Agnes.
"Zaitun, kamu tahu nanti kamu posisinya sebagai apa?"
"Ngga, Mbak."
"Gini, surat pengantar mcu kamu sudah disiapin, tapi besok ada briefing dulu, jadi kamu besok ke sini lagi aja ya, briefing sama ngambil surat pengantar."
"Jadi besok saya kesini lagi, Mbak?"
"Iyya."
Oke. Aku pun turun, sendirian. Dan berhubung tak ada tempat tujuan, aku memutuskan untuk kembali ke kosan. Namun, aku sedikit memperlambat langkahku, menanti rintikan hujan disana berhenti sesaat. 
Walau rintikan itu masih ada, aku tetap pulang. Aku tak tahu apa yang harus aku lakukan. Sesampainya di kosan, aku menjalankan ritual yang seminggu ini ku jalankan (bersama teman sekosan). Tiduran sambil nonton televisi. FTV pagi cukup menghilangkan sedikit kebosanan kami. 
Kali ini kebosanan kami sudah memuncak dan kebetulan ada 'tujuan'. Menjemput Acep. Yeyeyeye. Sudah seminggu ini dia dirawat inap. 
Langit masih menangis. Sepertinya ia tidak begitu rela kami menjemput Acep. Tapi, apa mau dikata, kangenk sudah memuncak padanya dan pada akhirnya aku dan Intan melawan langit yang menangis. Dan tentu saja, ujung-ujungnya kamu berhenti dan berdiri di bawah naungan pohon di samping jalan. Soal jas hujan, lupakan karena kami tak punya. Oke, perjalanan berlanjut hingga akhirnya Acep kembali dalam pelukanku :')
Senang rasanya Acep telah kembali, dan tentu saja, tidak 'berisik' saat sakit kemarin. Dan ternyata rasa senang ini tak cukup sampai disini. Jam 9 saatnya meleleh.

Room chat telah tersedia, tinggal menunggu member-nya datang. Member cuma ada 3: aku, intan, dan dia. Dia yang membuat kami tak bisa berkata-kata. Dia yang dengan bijak mendengarkan cerita kami. Dia yang dengan jelas meluruskan segalanya. Dia yang menyuruh kami untuk bersabar dan tetap bersemangat. Dan dia yang unyu.
Hwaaaaaaaaaaaaaaaaa...meleleeeeeeeeeeehhh... :D
Terima kasih atas waktunya. Terima kasih telah mendengarkan keluh kesah kami. Terima kasih karena selalu memberi semangat kami. ^^

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar