"Terlalu sadis caramu, menyakiti diriku..."
begitulah lagu yang dinyanyikan mereka untukku. kata 'sadis' sepertinya perlu digarisbawahi, dicetak tebal, dan dimiringkan. mungkin lagu itu ditujukan untukku untuk menggambarkan kesadisanku. padahal, aku tak merasa sama sekali jika aku sadis, karena jika dilihat dari kesepaketan kata itu yakni kejam, sadis, jorok maka ku rasa jorok lah yang menjadi sifatku. dan seperti saat ini ketika ku menderita suatu penyakit yang sangat berbahaya dan mematikan,maksudku pilek, maka ku kan bawa tissu atau sapu tangan yang lebih dikenal sebagai kacu maka aku tanpa malu-malu mengeluarkan segenap 'umbel' dari hidung mungilku ini. sayangnya hari ini aku lupa membawa keduanya karena pagi ini aku kesiangan untuk berangkat kuliah.
baiklah, kembali ke kata 'sadis'..
apa salahku hingga aku dikatakan sadis? pada intinya atas dasar apa menurut mereka bahwasanya aku adalah aku yang dituduhkan mereka. apa aku telah melukai hati orang oleh sikapku? memangnya aku melakukan apa?
hah, sudahlah, aku sedang tak beminat membicarakan hal itu. yang jelas ku hanya ingin sebuah kedamaian, ketenangan hidup, aman, tentram. apalagi minggu depan aku telah menghadapi UAS. ya, mungkin amat sangat terlambat jika dibandingkan universitas lain karena ada temanku yang udah libur hingga 21 Februari. asik banget. ok, aku harus serius belajar karena waktu UTS kemarin nilai ku tak bagus2 amat. paling2 dapet C. maksimal B. dan kali ini UAS harus bisa dapat A. IP pertamaku harus diatas 3.25. emmm...3.5 deh! amien. i know i can.
22:58
tak seperti biasanya. biasanya jam segini aku telah menguap-uap tak karuan dengan segenap kodingan yang membuat mataku 'senep'. kali ini berbeda. aku belum mengantuk, bahkan aku terlihat santai seperti tak ada beban. ada 2 kemungkinan. 1. Project dah 90% dan udah aku serahkan pada teman-temanku tercinta untuk di desain. yah, programnya masih ada cacat sana sini, tapi moga aja pas sidang nggak ketahuan. 2. tidur nyenyak di lab. 315. yapz, hari ini praktikum instalasi OS. Berhubung kelompokku rada error DVD roomnya, jadi ku putuskan untuk menundukkan kepala dan dengan khidmat menutup mata menuju alam bawah sadar. bangun2 aku diajak sholat dhuhur. dengan wajah yang agak kacau, ku turuni tiap anak tangga menuju lantai 2. dan demikianlah aku sampai di mushola Polman yang kecil nan immut.
seusai solat ku harus kembali ke 315. dan lagi2 ERRORR. males banget deh, tapi kalau tidur lagi keliatannya nggak enak dipandang, dan walau agak pusing, aku memang tidak mengantuk. melihat teman di sebelahku asyik main game, aku pun tertarik, namun, sayang, komputerku diberi Password yang tak ku ketahui, bahkan sang pemberi nama pertama kali pada saat instalasi aja juga lupa. baiklah, aku melancong ke komputer seberang. dan untuk pertama kalinya aku memenangkan CATUR di komputer dengan membabat habis sang raja. ya, ku akui dengan sedikit bantuan temenku. tapi sedikit aja ya...
di kosan ada tivi, tapi jarang sekali aku menontonnya. aku sudah mulai terbiasa untuk tidak menonton kotak item itu. namun malam ini aku belain nonton, khususnya METRO TV. pasti anak polman tau dah alasannya kenapa. aku cuma merasa aneh aja. sabtu lalu aku melihat proses syuting nya, eh, malam ini diputer di tipi...(ketok ndesone gak si....heheheh)
yah, berhubung sudah malam (23.17) ku akhiri aja dah tulisan malam ini. aku takut besok tertidur lagi di kelas. apalagi besok lembur wat praktek di 315 lagi buat nginstall OS Linux OPEN SUSE yang emang suse bener wat di install. sebenarnya aku kasian ma temenku yang harus balik ke Harko wat nuker CD yang dah dibeli. tapi ya gimana lagi, aku bisa apa? aku hanyalah gadis putih, polos, tak berdosa. ohhhh....
aku hampa.
tiba-tiba ku kehilangan semangat untuk menulis.
bahkan terbesit dalam benakku kalau menulis adalah pekerjaan yang egois.
pekerjaan yang tak mau diganggu oleh orang lain.
di saat kita tuangkan apa yang ada di benak dalam bentuk kata-kata yang tertulis tak boleh ada seorangpun yang melihat. aneh memang. namun, begitulah pada kenyataannya.
tapi sekarang, kehampaanku untuk menulis bukan karena persepsiku yang barusan.
mungkin kemalasanku saat ini lebih dikarenakan mataku.
bukan karena mataku yang mulai tak sanggup menatap monitor dengan resolusi tajam,
namun karena mataku yang selalu ingin mengeluarkan air mata.
sebenarnya hal yang sia-sia jika air mata itu benar-benar keluar, lebih sia-sia lagi jika air mata itu keluar gara-gara tidakbisanya aku dalam membagi waktuku yang sama seperti waktu orang lain.
tugas kuliah menumpuk bukan karena dosennya.
tugas kelompok tak terselesaikan bukan karena tugasnya yang sulit, bukan pula karena anggota kelompoknya siapa saja.
semua bisa terselesaikan jika ada kerja sama, tak peduli aku kelompok siapa, dia kok sekelompok dengan dia, atau mereka bisa satu kelompok.
semua bisa selesai jika ada kemauan untuk mengerjakan.
semua diberi waktu dan kemampuan yang sama. yang membedakan adalah bagaimana kita memanfaat dan mengembangkannya.
dan aku yakin, aku pasti bisa!
Mata ini seakan tlah tak sanggup tuk terbuka.
Ku rebahkan tubuhku sambil pejamkan mata.
Hampir berhasil, namun agaknya aku harus menundanya.
Remove|retry membuatku tak nyaman tuk berkunjung ke alam mimpi.
catatan kesedihan
:)