Hai, lama tak bercuap-cuap. Setelah kemarin sempat dihinggapi rasa malas yang luar biasa, kini aku datang kembali, dengan rasa malas yang masih membekas tentunya. Apalagi ditambah kondisi tubuhku yang saat ini kurang fit (mungkin kebanyakan begadang, mungkin es krim di malam hujan, atau segala kemungkinan yang lain). Namun, dari semua itu, rasa tak enak badan yang saat ini ku rasakan adalah indikator agar aku lebih banyak berisitirahat. Seminggu terakhir, tidurku tak nyenyak, hanya 4 jam dan tidak produktif. Selalu gelisah dalam tidur. Mungkin dengan rasa sakit ini, aku bisa lebih pulas dan puas tidur.
Hari ini. Apa kabar hari ini? Hari ini kelompok 1 kembali didatangi. Setelah ditunggu hari Selasa, dan ternyata orang yang ditunggu-tunggu tak ada kabarnya, akhirnya Jumat ini baru dilihat kembali. Dan selalu saja, ada yang harus revisi. Tak apa. Sangat membangun, apalagi dengan jadwal sidang yang telah ditentukan (yaitu tanggal 17 Desember 2012 di RR1, maka harapannya bisa Win Win Solution, user senang, mas dosen senang, dan kelompok 1 pun senang (jika bisa dapat nilai yang memuaskan dari sang dosen).
Berbicara masalah 'senang', kata itu mengingatkanku pada salah satu pertanyaan yang diajukan siang tadi. Siang tadi? Pertanyaan?
Ya. Setelah beberapa telepon dari nomor tak ku kenal ku biarkan saja, akhirnya satu dari telepon itu aku angkat. Rupanya dari mbak Agnes, HRD Polman Astra. Hari ini aku dipanggil untuk interview magang di Polman Astra. Kata mbak Agnes, mumpung Pak Yongki nya ada?
Pak Yongki? Pak Yongki adalah orang yang selama ini hanya ku lihat namanya di KHS, maupun di kartu ujian. Sebelumnya, (sepertinya) aku belum melihat sosoknya secara langsung. Dan hari ini, bertemulah kami di Ruang Rapat 1 (RR1). Beliau ditemani Mbak Rida, dosen MI yang baru menyelesaikan S2-nya dan kembali siap mengajar di Polman.
Waktu wawancara hanya sekitar 20menit. Tak panjang dan aku hanya menangkap 2 pertanyaan; 1 dari Pak Yongki dan 1 dari Mbak Rida. Intinya sih:
- Seneng nggak kalau magang di Polman?
- Program apa yang sudah pernah kamu buat? Kenapa tidak ada Java di CV? Bahasa pemrograman apa yang paling disukai? Berikan penilaian (1-10) masing-masing untuk bahasa pemrograman yang dikuasai!
Lalu apa jawabanku?
PHP : 8
C# : 6
Java : 3
Entahlah apa pemikiran kedua orang dihadapanku mengenai hal ini. Apalagi, (setahuku) mbak Rida adalah dosen Pemrograman Java.
Lalu bagaimana untuk jawaban pertanyaan pertama? Apakah aku senang?
Mungkin dari ketiga puluh warga 303, akulah orang yang pemikirannya paling sederhana. Bagiku, apa yang ku dapatkan saat ini adalah rencana yang terbaik yang dibuat Alloh SWT untukku. Aku terlalu menerima hidup ini, tak punya keinginan yang lebih. Jika ada kesempatan terbuka lebar kenapa tak diambil? Kenapa harus mencari kesempatan-kesempatan lain yang belum tentu kesempatan itu milik kita? Dan jika kita mengambil kesempatan saat ini, bukan tidak mungkin kan untuk mendapatkan kesempatan lain. Aku selalu yakin pada rencanaNya tanpa perlu rasa khawatir.
Magang di Polman Astra. Ada banyak hal yang ku pikirkan misalnya kehidupan yang tak jauh beda dengan sekarang, apalagi ada kebutuhan karyawan di Polman Astra membuatku berpikiran mungkin saja setelah magang aku langsung direkrut untuk jadi karyawan. Dan jika memang demikian adanya, kehidupanku selanjutnya kemungkinan akan terus di Jakarta (jauh dari orang tua). Dan yang kedua, jika aku magang dan kerja di Polman, entah mengapa aku berpikiran orang-orang di sekitar akan berkata, "Dih, ngga keren banget magang/kerja di Polman." Magang itu di AHM dong, Toyota, Agit, dan segala anak perusahaan Astra yang keren-keren. Tak bisa ku pungkiri hal itu. Rasanya lebih keren kalau bilang, "Saya kerja di ADM." Saya kerja di Toyota." Dan bagi aku yang hanya anak desa, pastilah akan terlihat keren jika bisa mengatakan hal demikian ke tetangga/teman/saudara.
Akan tetapi, aku kembali ke statement awalku. Ada kesempatan di depan mata, kenapa tak digunakan sebaik mungkin. Terserahlah orang mau berkata apa. Biarlah orang ngga menganggap kita sebagai seorang yang keren. Buat apa? Buat apa terlihat keren di mata orang lain? Toh, yang penting kitanya sendiri bahagia kan?
Yah, aku hanya berdoa, "Bagaimana pun aku nanti, aku serahkan pada Alloh SWT. Aku menanti rencana hebatNya menjadi luar biasa dalam kehidupan nyataku. :)"
0 komentar:
Posting Komentar