Hari ini sebuah tiket kereta tujuan Pasar Senen (PSE) telah
siap. Siapa yang hendak ke Jakarta? Si pemilik tiket tentunya. Siapa
pemiliknya? Ya, setelah kurang lebih 2 minggu berada dalam keheningan rumah,
aku memutuskan untuk kembali ke Jakarta. Ada beberapa urusan yang harus ku
lakukan. Salah satunya acara PMDK yang rencananya diadakan pada tanggal 9
Agustus 2012, namun pada kenyataannya tak jadi diselenggarakan karena kurangnya
personil untuk mengurusi acara tersebut.
Beberapa menit sebelum pukul 17.42. Sebuah kereta api dari
arah timur datang. Aku yang tengah menunggu kedatangannya di Stasiun Jenar
segera mengecek barang bawaanku. Tak ada yang tertinggal. Aku hanya membawa tas
gendong yang berisi Acep dan satu buah kantong kresek berisi makanan untuk
berbuka puasa.
Kereta tiba bertepatan dengan adzan maghrib. Aku segera
mencari bangku sesuai nomor yang ditunjukkan tiket.
Searching…
Empat orang tengah menduduki bangku untuk enam orang. Aku
segera berucap permisi untuk menduduki salah satu bangku yang tersisa. Baru
saja duduk, aku ditawari makan (basa-basi) untuk berbuka puasa. Aku tentu saja
menolaknya dan segera membuka bekal yang sudah disiapkan ibuku. Sepotong ayam
dengan sayur bening (soup) dengan kacang merah. Kenyang.
Tak berapa lama kemudian satu dari empat orang itu pergi
entah kemana. Baguslah, batinku. Lewat pembiraan salah satu dari mereka ke
penjual yang lalu lalang, ku ketahui mereka adalah warga Jambi yang kuliah di
Jogjakarta dan saat ini tengah dalam perjalanan menuju kampung halaman. Hmm..pantes aja dari tadi mereka ngobrol,
tak ku mengerti sama sekali. Sebenarnya
mereka begitu welcome. Namun rasanya,
aku begitu takut untuk berbicara banyak dengan orang asing. Beberapa kali
mereka mengeluarkan makanan, aku selalu ditawari. Namun selalu ku tolak dengan
senyuman.
0 komentar:
Posting Komentar