A : 85 – 100
B : 75 – 84
C : 65 – 74
“Gampang banget buat dapet A!” Gumamku saat pertama kali
mengetahui penilaian di perkuliahan. Aku yang rata-rata mendapat nilai 9 untuk
pelajaran Matematika, Kimia, dan Fisika mulai meremehkan. Sayangnya tak ada
mata kuliah yang senada dengan pelajaran yang aku sebutkan tadi. Dan hasilnya
bisa ditebak, semakin tinggi semester yang aku lalui, maka semakin turun nilai
IP maupun IPK ku. Masalah sedih tak perlu ditanya, siapa orang yang tak sedih
mengalami kemunduran dalam dirinya.
Ruang 303, 10 Agustus 2012
Ini kali kedua bagiku menjalani yudisium, sebuah prosesi
yang bagi anak SD disebut ‘terima raport’. Bertempat yang sama dengan tahun
lalu tanpa didampingi wali murid dan hanya bermodal surat bebas tanggungan yang
sudah ditandatangani, sang wali dosen memulai prosesi dengan berceramah,
mengingatkan kami agar selalu berusaha, berdoa, dan belajar demi masa depan
kami.
Di tunggu hingga pukul 10.00 pagi, ternyata warga 303 belum
lengkap. Baru bangun tidur. Lagi di
perjalanan. Aku yang njarkom ke
teman-teman pagi tadi merasa bersalah. Malam hari sebelum yudisium aku cuma
memberi tahu teman-teman yang sekiranya belum tahu. Ternyata saat pagi hari aku
jarkom ke teman sekelas masih banyak yang belum tahu kalau jam 09.00 sudah harus
berkumpul di ruang 303.
Dan akhirnya, belum lengkap ber-30 dosen sudah membagi
amplop bertuliskan nama masing-masing. Namun, sebelumnya kita beri penghargaan
bagi tiga besar tahun ini. Siapakah mereka? Apakah sama dengan tahun lalu? Atau
ada new comer? Rupanya posisi pertama
masih diduduki orang yang sama. Posisi kedua dan ketiga sudah berganti orang. Peringkat
3 besar ini diperoleh berdasarkan IPT (Indeks Prestasi Tingkat) bukan IPK dari
semester pertama. Jadi, setiap tahunnya, masing-masing dari kami memiliki
peluang yang sama. Lantas bagaimana nasib KHSku?
JgGrrrrrR…
Bak kesambar petir di siang bolong, ingin rasanya ku buang
amplop berisi nilai-nilaiku untuk semester ini. Lihatlah nilai C yang menghiasi
kertas itu. Kok bisa? Mata kuliah apa? Sebegitu susahkah?
Yah, nilai C itu adalah nilai mata kuliah Kewirausahaan. Entah mengapa sang dosen begitu mudahnya memberi nilai C. Hmm.. mungkin salahku juga. Tak apalah yang penting sore ini aku pulang. Setelah waktu itu salah tiket, maka kini saatnya tiket itu
ku gunakan. Kereta Serayu tujuan akhir Kroya. Beruntungnya aku tak sendirian.
Ada dua orang sahabat yang mendampingiku.