RSS

April Suiti 2


15 April 2011
Tepat satu tahun yang lalu aku merasakan hal itu. Moment unforgetable sebagai kenangan manis di bangunan tua itu. Manis? Kurasa tidak. Bau, iya.
Aku ingat benar, kejadian itu terjadi pada hari terakhir UAS ku dimana waktu itu mata pelajaran yang diujikan adalah nihon go, bahasa Jepang. Sebenarnya aku sudah punya firasat sebelumnya tentang hal ini karena operasi ini sesungguhnya akan dilaksananakan pada tanggal 8 April 2010, seminggu sebelum akhirnya operasi itu berjalan. Namun, aku bisa melarikan diri dengan seorang teman yang ternyata ikut menjadi sasaran dari operasi ini.
Menteri perairan, inilah tokoh utama dalam operasi ini. Dengan dibantu assisten pribadinya ia merencanakan semua operasi-operasi yang berjalan selama ini.
Pagi itu, aku berangkat sekolah penuh harap mendapat nilai sempurna untuk mata pelajaran yang paling aku sukai. Terbesit perasaan tidak enak ketika melihat muka tak berdosa teman-temanku. Walau tak terlihat, mereka seaakan menyembunyikan suatu rencana besar. Aku pun berusaha bersikap sewajarnya. Tak ada yang aneh hingga kami masuk ke dalam ruang pengujian.
Di keheningan dalam pengawasan, rupanya sang assisten pribadi maju ke depan mengumpulkan lembar-lembar penentu nasibnya. Sementara aku, aku belum ingin meletakkan nasibku di atas meja di depanku. Namun, waktu lah yang memaksaku. Aku keluar dari ruangan itu dengan hati tak karuan. Apalagi setelah ku dapati tasku menghilang. Aku yakin aku tak lupa menaruhnya. Buktinya helm lapuk  yang ku pakai saat berangkat sekolah masih ada pada tempatnya. Tak salah lagi, operasi ini pasti akan segera dijalankan.
Berbekal helm tua warna merah, aku mengajak teman dari kelas tetangga. Rupanya ia masih disibukkan dengan urusan-urusan yang tak ku ketahui. Untuk mengulur waktu, sekaligus meminta perlindungan dari lembaga peradilan, aku menuju ke kantor peradilan di sekolah, BK. Beberapa saat aku disana. Beberapa teman melakukan trik tipuan. Beberapa orang diluar BK siap melakukan serangan. Beberapa orang menarikku paksa. Dan akhirnya. . .
“BpyuuuuuuUrRrrrr...........”
Aku bisa mengelak. Serangan kedua, ketiga, keempat..... cukup membuatku kedinginan. Dan akhirnya serangan utama dikeluarkan....
“PppLLlaackcCg...!”
Sesuatu mendarat tepat di kepalaku. Bau amis segera menyebar kemana-mana. Dan ketiga ku pegang....licin dan bau.... “TelLlLLoooooorrrrrr”
Cukup. Cukup membuatku basah dan bau. Akan tetapi aku masih bisa melempar senyum karena di seberang sana ku lihat teman yang membantuku melarikan diri dari serangan 8 April, ikut basah.
Basah-basahan pun tak hanya untuk kami berdua karena pada kenyataan mereka-mereka yang belum pernah merasakan basah akhirnya terkena air pula.
Terimakasih kawan, atas operasi hari itu, 15 April 2010.
Begitulah tradisi yang berlaku saat kebertigatahunanku dengan mereka-mereka, kalian semua. Tradisi basah-basahan untuk mereka yang mengulang hari kelahiran. Walau terkadang tidak tepat di tanggal kelahiranmu, tapi kamu harus basah,  itulah prinsipnya.
Aku merindukan saat-saat itu. Sekotak, dua kotak roti terpotong kecil-kecil dimakan bersama-sama sekelas atau beriringan ke kantin sebelah kantin samping ruang musik. Menyenangkan.
Semuanya terlalu berharga tuk dilupakan.



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar