RSS

Durian Runtuh


Ternyata menyenangkan ya ketika teman atau sahabat kita sedang senang. Ibarat kata begini, teman kamu tengah dapat durian runtuh. Walau kamu nggak merasakan betapa manisnya perjuangan saat membelah durian dan merasakan sendiri lezatnya durian yang kamu belah, kamu pasti akan mendapatkan sesuatu dari teman kamu. Kamu memang nggak dapat durian sepongge-ponggenya, tapi setidaknya kamu merasakan harumnya bau durian itu dan mencicipi rasa manis dari durian itu. Begitu pula dengan diriku.
Kemarin, tanggal 3 Februari 2011, saat aku dan teman-teman mengadakan rapat rahasia atau saat teman serong ku tengah mengulang hari lahirnya, dan disaat itulah temanku yang beralamat blog http://bungsufinger.blogspot.com/ mulai mengajakku mencium harumnya durian.
Kala itu, ia, si boii 6, yang seharusnya juga mengikuti rapat rahasia mengajakku untuk belajar bareng. Aku pun dengan bersyarat menyetujuinya. Syaratnya cukup mudah. Bawa jajan/cemilan dengan awalan huruf “c”, terserah, bisa choki2,chocolatos,cilvercuin,caro, apa aja asal berawal dari huruf “c”.
Dan hari ini, ia pun datang dengan memberikan persyaratan yang ku ajukan. Sebenarnya syarat itu ku ajukan secara cuma-cuma, tak taunya ia membawa sekantung kresek putih berisi jajan. Ada chocolatos, citela, cupermen, cing, dll. Banyak banget, malah jadi sungkan diriku. Tapi ia cerita, ia tengah dapet rejeki. Alhamdulillah. Moga tiap hari ya...
Dan seperti belajar kelompok pada umumnya, tak lengkap rasanya jika tidak ada obrolan yang menarik tuk diutarakan. Dari obrolan itu, sedikit demi sedikit ku temukan beberapa persamaan antara ku dan dia. Dan top obrolan diraih oleh tragedi tarno. Selain itu ada obrolan yang tak kalah seru, yang takkan ada habisnya tuk dibicarakan, g51o, kita sebut saja demikian. Hanya orang-orang tak beriman yang tau akan hal itu. Sebenarnya aku memancing dia untuk menceritakan hal yang tak seharusnya ia ceritakan karena jika ia cerita maka aku akan ceritakan apa yang seharusnya tak ku ceritakan. Yah, mungkin belum saatnya ya boii...
Waktu menunjukkan pukul 2 lebih. Lebih berapa menit tak ku perhatikan. Si boii mengajakku makan. Aku pun menawarkan warteg, mie ayam, bakso, cukup. BOSEN. Boii 6 pun memberiku isyarat untuk beranjak dari kosan di SungBamyangbegitubegitusajatakadasesuatuyangheboh. Di bawah rinai gerimis yang masih agak malu, kami pergi ke tempat tak terduga. Muter sana sini dibawah sejuknya air hujan yang mulai membasahi baju kami, akhirnya kami sampai di tempat yang isinya kebanyakan orang berkulit putih.
McD. Wow, anak kosan makan disitu. “Yah, sekali-kali tak apalah”  batinku.  “Masa iya mau makan tahutempekentangmiekerupuksambel=nasiuduk terus?”
Takdir berkata lain. Dan seperti ku katakan tadi; kamu akan mencium bau durian saat temanmu mendapat  durian runtuh. Kalau diibaratkan lagi, temanmu tengah mendapat uang Rp 500.000 dari sebuah stasiun televisi karena ia kedapatan nonton stasiun televisi tadi saat timnya mencari orang yang memang tengah menonton. Kamu pun akan ditraktir dengan uang hadiah itu. (ribet ya????)
Hujan masih menggantung di luar sana. Aku dan boii6 pun memutuskan untuk menunggu sejenak, membiarkan tetesan hujan itu mengairi Jakarta yang hitam ini. Walau akhirnya kita menerobos derasnya air yang menjatuhi bumi pertiwi ini. Dan hasinya.....BASAH...
MAKASIH Boii,, untuk hari ini...:)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar