Beberapa waktu yang lalu aku sempat kalap dengan yang namanya “project”. Lantas, bagaimana kabarnya ya sekarang? Ku jawab baik-baik saja dan tanggal 11 Februari 2011 tepat pukul 16.30 project sudah ku kumpulkan.
Semua telah berakhir. Beres. Walau sebenarnya dalam hati masih mengganjal. Tapi ya sudahlah apa mau dikata. Walau demikian adanya aku masih senang karena 1 dari 2 misiku telah berhasil dengan sukses. 2 misi yang dari awal pembentukan kelompok. 2 misi yang hanya diketahui oleh aku dan Siti, salah satu dari anggota kelompok 6. Salah satu dari misi itu adalah project kita sukses dan misi satunya adalah menjadi rahasia antara ku dan kembaranku, Siti.
Project akhir bertemakan Perpustakaan. Ku kira akhirnya bakal ada sidang yang santer dibicarakan. Aku tenang-tenang saja, toh aku paham alur jalannya program dan aku pun telah berjanji untuk menjelaskan sejelas yang aku bisa mengenai program itu ke anggota kelompok 6. Tak disangka rupanya sidang tak jadi digelar. Aku senang karena akhirnya aku bisa pulang kampung tanpa ada beban. Namun, ku pikir dengan adanya sidang, nilaiku bisa bertambah sedikit dari hasil presentasi di depan dosen pemrograman. Tapi lagi-lagi aku harus berkata; ya sudahlah.
Salah satu pelajaran dari project besar pertamaku ini adalah kerjakan sebisa yang kau mampu dan jangan pernah menunggu orang lain mengerjakan untukmu. Dan mungkin bukan hanya untuk project ini, tapi untuk semua tugas. Kita dituntut untuk bekerja sama. Namun, sikap menunggu untuk siapa yang memulai jangan kau biarkan berlama-lama. Jika kau bisa mengawalinya, maka segera awalilah, tak perlu kau tunda.
Kerjasama. Tak akan jauh dari kata kepercayaan. Bukan menyangkut kepercayaan yang dianut oleh masing-masing anggota kelompok, namun kepercayaan akan tugas yang dibagikan. Sulit sebenarnya untuk bisa saling percaya. Bahkan dengan orang yang kau anggap mampu sekalipun. Akan tetapi bukan hak kita untuk tidak memberikan kepercayaan tersebut, lebih-lebih jika kau sebagai ketua kelompok.
Jika ku berkaca pada apa yang sudah ku alami selama ini, mungkin aku selalu terlihat sebagai ketua di setiap tugas kelompok. Itu hanya kelihatannya karena sebenarnya tidak. Maaf, bukan karena aku yang sok-sok-an ingin menjadi ketua, yang suka mengatur ini itu, tapi karena aku tak suka menunda-nunda pekerjaan. Pekerjaan yang sekiranya bisa dikerjakan ingin segera ku selesaikan. Maaf, jika terkesan tergesa-gesa dan buru-buru, tapi beginilah aku.
Satu lagi yang bisa ku dapat dari project besar adalah aku bisa melihat karakteristik seseorang, terutama anggota kelompok 6. Aku bahkan bisa menilai diriku sendiri. Aku emosian, galak, mutungan, masa bodoh, dan sederet sifat jelekku keluar, apalagi di menit-menit terakhir pengumpulan project. Aku sadar akan sifat burukku itu, namun, sungguh sulit untuk ku tahan. Sebenarnya ku ingin sekali berubah, namun sungguh sulit sekali. Ku harap masih ada orang yang mau berteman denganku seiring dengan niatku untuk mengubah sifat burukku ini.
Perlakukan aku seperti kau ingin aku memperlakukannya padamu!